Rabu, 06 Mei 2015

mie instan

Hoaem..
Selamat pagi :) apa kalian bangun dalam keadaan baik? Semoga :)

Setiap orang di dunia ini pasti punya cerita dan membawa nasib masing-masing. Tak terkecuali kalian dan aku. Ada yang leluasa hura- hura dengan harta orangtua, ada yang pura2 kaya, dan ada yang prihatin dengan keadaan yang ada.

Tuhan tidak membeda-bedakan.. Semua jenis manusia berikut watak dan jalan ceritanya sudah diketik rapih dalam surat janjiNya. Semua manusia berpeluang sama mencapai moksa, meski dalam keadaan hidup yg berbeda-beda.

Pagi ini, aku berdialog dengan seorang yang terlahir serahim denganku.. Lebih tua dariku. Dia kakak perempuanku. Aku berkeluh kesah tidak ada hentinya. Bercerita mengapa Tuhan memberi cobaan kepadaku begitu berat.. Aku seorang yang mencoba selalu bersyukur.. Tapi itupun juga berat.. Aku masih menyia-nyiakan nikmat-Nya. Nampaknya pagi ini memang hari dimana aku diingatkan kepada Tuhan untuk terus bersyukur.

"Betapapun beratnya hidup, kita harus selalu tersenyum dan bersyukur. Kita sama-sama sedang susah sekarang.. Mari saling menguatkan ({})"
Itu kata-kata kakakku setelah aku mengeluh. Ternyata dia jg demikian, tapi dia berusaha selalu membuatku terasa lebih baik dan baik-baik saja. Dia bertanya apakah aku bisa makan? Aku bilang bisa.. Aku sudah sedia mie instan. Kalian tau apa yang dia katakan kepadaku?
Marah? Melarang? Atau apa? Tidaaaak. Tidak semua.

Dia berkata "alhamdulillah, pagi bisa makan soto, siang rendang, malam kari"
Iyaaa.. Begitulah kakakku
Aku menyayanginya dan selalu bersyukur karena dia ada. :)

Yk, 7 mei 2015
Gubug selo


Tidak ada komentar:

Posting Komentar