Kamis, 24 Oktober 2013

Kamu


Aku belum bisa tidur. Mungkin karena secangkir kopi hitam yang ku teguk beberapa jam yang lalu. Hari ini aku senang sekaligus bimbang. Satu sisi aku menemukan sesuatu yang pantas untuk aku pegang, sisi lain aku harus bisa melepas apa yang aku pegang selama ini. Ini bukan sebuah pemaksaan ataupun pengkhianatan. Ini adalah niatan dan keikhlasan dari hati yang memberontak setelah sekian lama terpenjara.

Sudah tidak pantas lagi memakai sepatu yang hilang sebelah. Sekarang aku sudah punya uang untuk membeli sepatu baru. Dan itu dibayar dengan ketulusan bukan gengsi.

Sepatu baru sudah terbeli sekarang tinggal menunggu waktu yang pas untuk memakainya.


 14 October 2013,             11.11 pm

Dialog Tinta dan Pena


Sang kertas bertanya padaku “kau punya tinta dan pena kan? 
Tentu senang bila kau tuliskan ribuan kalimat pada kertas putihku.. andaikan.. ”


Akupun menjawab “aku punya pena, tapi tak ada tinta didalamnya.”

“hahahahaha terimakasih” jawabnya.

“sekarang aku punya tinta, dan ku minta kau mengisi kertasku yang kotor dan berdebu,” terusnya,

“aku belum bisa membuka tutup pena dan segera kau isi tinta..” Tukasku.

“iya atau tidak?” tanyanya.

“tidak” jawabku.



21/10/2013

Air mata




Ada seorang lelaki berkata kepadaku “jika dia mampu membuatmu tersenyum berarti kau menyukainya. Jika dia mampu membuatmu menangis berarti kau mencintainya”

Entah berapa tetes air mata yang telah ku keluarkan hanya untuk menangisimu. Apakah benar aku mencintaimu? Apa benar cinta itu air mata?

Tolong katakan padaku bagaimana cara agar aku bisa berhenti menangis. Sebab sudah terlalu lelah mata ini basah karenamu.

Aku lelah.. aku rindu tertawa..


Tidak dengan Senja

Aku tak suka senja.
Saat terang kian habis termakan gelap. Disitulah terdapat senja. Memang dia indah, tapi indahnya hanya sebentar. Hanya sebentar.
Aku tak suka senja.
Karena kau ambil terang-ku tuk kau jadikan jadi gelap. Aku tak suka gelap. Karena banyak kepalsuan yang tak terlihat disana.
Aku tak suka senja.
Karena senja kau tiada.
20.10.2013


Minggu, 06 Oktober 2013

Strawberry Milk Shake

Kamu itu aneh, konyol, dan absurd. Tiba-tiba nongol. Tiba-tiba bikin aku ketawa, bikin mlongo, bikin aku bilang “oya? Trus aku harus bilang apa?”, bikin aku senyum kaya orang sinting pas lagi baca whatsappmu, padahal posisinya aku lagi sedih abeeesss. Harusnya aku nangis sedih tapi ini jadi nangis konyol.

Cerewet!!!! Kamu cerewet! Dan baru kali ini aku sadar ada yang lebih keras kalo ngomong daripada aku *sedih deh. Terus aku keliatan pendek kalo lagi jalan sama kamu :( terus kamu kurus, aku jadi keliatan gendut deh. *nih upil
Kafein. Ya seperti kafein. Aku juga gak tau kenapa rasanya harus selalu ada dialog denganmu. Mampus nih.

Jorok!! Kamu jorok!! Bahasnya mbelek, eek sama upil. Hoeekkk

Terus bisa-bisanya gitu wasapan sama aku sambil eek?? Duh mas.. terus diceritain eeknya kaya apa bentuknya? Dan bilang kalo dia udah 3 hari gak eek. *ini orang atau bukan? Kalau orang dia jenis apa ya Tuhan??

Dia sekarang lagi ke pantai sama temen-temennya. Padahal cuaca lagi kaya di panggangan babi gini. Dan dia bilang ke pantai gak maen air. Terus ngapain?? Jawabnya : habis beli ikan, terus ke warung ngadem.

Jadi intinya mereka ke pantai Cuma pengen makan di warung deket pantai. Gak ada embel apa-apa lagi. Oke not bad.

Dan sekarang aku bingung mau nulis apalagi karena ini adalah sebuah “pemaksaan” untuk menulis tentangnya. Tapi aku gak keberatan. Jadi, aku punya bahan tulisan. Wekekekeke

Aku Cuma mau bilang terimakasih ‘strawberry milk shake’ buat sebaris tawa dan senyum simpul yang kamu buat dimasa-masa sulitku. Semoga gak ada kadaluarsanya. Tosss!!!




6 Oktober 2013, 14.00